Selasa, 13 November 2007

Bahagia Setiap Hari Sepanjang Hari

Semua yang ada di alam semesta ini, setiap benda, setiap kejadian, setiap hal yang kita temui, pada dasarnya NETRAL. Kitalah yang memberi makna, sehingga kita memiliki kesan dan nilai tertentu terhadapnya. Jadi, kesan kita terhadap apapun yang kita temui dan kita hadapi, sangat tergantung pada bagaimana kita memberi makna terhadap sesuatu yang kita temui atau hadapi itu.
Suatu saat dalam perjalanan pulang dari Jakarta ke rumah kami di Tangerang, saya mengeluh pada isteri tentang kemacetan yang kami temui, dan isteri saya dengan santainya menimpali keluhan saya dengan ucapan "Alhamdulillah, itu berarti kita masih banyak kawan di perjalanan ini." Sama-sama duduk manis dibelakang sopir, isteri saya menanggapi kemacetan sebagai berkah, sementara saya menghadapi kemacetan yang sama persis dialami oleh isteri saya sebagai derita. Dampaknya, isteri saya dapat duduk santai dan bernyanyi-nyanyi kecil, sementara saya menggerutu sepanjang perjalanan.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada teman yang nyinyir, kolega yang bawel atau pimpinan yang galak, sok disiplin, banyak perintah, pelit atau apa saja yang intinya adalah setumpuk keluh kesah dan sumpah serapah yang "terpaksa" kita ucapkan karena kejengkelan dan kemarahan kita.
Benarkah orang-orang disekitar kita berperilaku begitu buruk dan tidak menyenangkan atau kita yang salah memaknai keadaan, sehingga kesan yang masuk ke dalam otak kita menjadi kacau?
Kita akan bahagia sepanjang hari dan setiap hari, ketika kita mampu memaknai segala hal yang kita temui dengan nilai-nilai positif yang menyenangkan.
Ternyata kolega dan sahabat-sahabat kita begitu perhatian terhadap kita, sehingga kekurangan-kekurangan kita mereka komentari, agar kita setiap hari menjadi lebih baik. Pimpinan kita ternyata sedang mengajari kita agar kita dapat bekerja lebih baik, lebih efektif dan efisien, dan lain-lain.
Sekiranya kita dapat memaknai segalanya dengan positif, pastilah kita akan bahagia setiap hari sepanjang hari. Dan itu semua ada di tangan kita, tinggal kita mau atau tidak mau melakukannya.

Tidak ada komentar: