Hari Jumat 29 Juni 2007, benar – benar hari yang membawa keberuntungan yang patut disyukuri oleh Bangsa dan Negara Indonesia, karena pada hari itu, ketika Pak Presiden SBY sedang menghadiri acara Hari Keluarga Nasional di Ambon, tiba-tiba sekelompok orang yang tak dikenal, yang kemudian diketahui berasal dari kelompok RMS, masuk lapangan dan mengibarkan bendera RMS di depan Presiden.
Kita, Bangsa Indonesia patur bersyukur, karena mereka yang berhasil mengelabui para pengawal Presiden, mengelabui aparat keamanan dan panitia acara tersebut ”hanya” ingin mengibarkan bendera saja, tidak ingin berbuat yang lebih aneh lagi.
Kalau saja mereka berbuat aneh – aneh pun, rasanya mereka – mereka yang bertanggung jawab untuk mengamankan Presiden, tidak akan tahu dan menyadarinya, sampai dengan semuanya jadi terlambat.
Atas dasar itulah sebenarnya kita semua patut berterima kasih pada kelompok RMS yang telah memberitahu kita :
1. betapa lemahnya pengamanan dan penjagaan terhadap Presiden kita
2. bahwa intelejen kita kurang mampu berfungsi dengan baik, sehingga aparat keamanan tidak mampu mengantisipasi dengan baik
3. tentang betapa cerobohnya kita, sehingga kita tidak tahu membaca daftar acara, sehingga kita tidak tahu mana yang masuk daftar dan mana yang “liar”
Memang benar bahwa Aparat keamanan di Ambon tidak kecolongan, karena kecolongan itu berarti sudah diantisipasi segalanya tetapi karena kelihaian si pencuri, maka pencuri berhasil masuk rumah kita.
Dalam kasus ini, tampaknya mereka tidak main curi-curi, buktinya mereka bawa bendera, bawa senjata tajam, bawa tombak, lewat bebas di depan para penjaga, dan didiamkan.
Ungkapan terima kasih terhadap para kelompok RMS tersebut seharusnya disampaikan dalam bentuk:
1. Pemeriksaan / investigasi yang santun dan tidak melanggar HAM
2. Mendengarkan keluh kesah mereka perihal apa yang membuat mereka terdorong untuk ingin merdeka lepas dari NKRI
3. Meyakinkan pada mereka dengan cara – cara yang baik, bahwa NKRI merupakan pilihan terbaik bagi kehidupan kita bersama mereka, melalui bukti-bukti yang konkrit
4. Segera memperbaiki diri, agar kasus – kasus serupa tidak terjadi di lain waktu.
NKRI merupakan kenyataan yang tidak dapat lagi diganggu gugat, tetapi ketika kita semua hanya memikirkan diri, kelompok atau golongan sendiri, tanpa menghiraukan kelompok masyarakat lainnya, atau kelompok lain hanya kita jadikan dalih untuk mendapatkan keuntungan pribadi, jangan heran jika usaha- usaha disintegrasi akan selalu ada.
Selagi belum terlambat, marilah kita masing – masing memperbaiki diri seoptimal mungkin, tanpa harus mencari kambing hitam di tempat lain.
Sabtu, 30 Juni 2007
Terima Kasih Pada Kelompok RMS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Selain bertierima kasih, kita juga harus minta maaf kepada mereka ya pak?
Coba kalau aparat kita tidak lalai, kan tidak mungkin membuat mereka lupa diri mengibarkan bendera RMS (yang datang kan Presiden RI, harusnya merah putih donk?)... iya kan pak?
Posting Komentar